11 Mei 2014_http://nasihathidup.wordpress.com
Kematian adalah suatu kepastian. Ia akan datang tepat waktu, tanpa bisa dimajukan atau diundurkan barang sedetik. Malakul Maut akan menyelesaikan tugasnya dengan sangat sempurna.
Ketika Kita sukses menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah dengan baik ketika hidup di atas bumi Allah ini, maka Malakul Maut datang dengan penampilan yang sangat sopan, berpakaian putih bersih dengan aroma harum kasturi. Ia mencabut nyawa dari badan Anda dengan sangat hati-hati sehingga nyaris tidak Anda rasakan.
Ketika Anda menghembusakan nafas terakhir sambil mengucapkan لآالــهالااللــه , orang-orang di sekitar Anda melihat wajah Anda berseri-seri sambil tersenyum simpul karena mengetahui bahwa Anda adalah orang yang akan meraih syurga, insyaa Allah.
Sebaliknya, jika Anda adalah orang yang gagal menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah semasa mendapat jatah hidup di dunia, Izrail (Malakul Maut) akan datang kepada Anda dengan wajah yang marah, garang, hitam pekat dan berbau busuk. Ia akan memperlakukan Anda dengan sangat kasar sambil membentak-bentak dan berkata : Wahai Hamba Allah, Inilah balasan kegagalanmu dalam menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah, karena kesombongan diri, pembangkangan dan kedurhakaan pada Tuhan Pencipta, Allah Rabbul ‘Alamin. Malakul Maut akan mencabut nyawa Anda dengan kasar sekasar-kasarnya.
Kondisi dan suasana serta tingkat kesulitan yang Akan dialami setimpal dengan tingkat kegagalan Anda menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah serta tingkat kedurhakaan pada Tuhan Pencipta semasa Anda hidup di dunia. Sebab itu, sering kita melihat orang-orang seperti ini ada yang sekaratnya berjam-jam, bahkan berhari-hari dan berbulan-bulan.
Bagaimanapun kehebatan, kekuatan dan kedudukan Anda semasa di dunia, Malakul Maut tidak mempedulikan itu semua. Yang pasti, Anda sudah bertekuk lutut di hadapan bentakan dan hentakan prajurit Tuhan Pencipta yang bernama Izrail atau Malakul Maut itu. Ia hanya terfokus bagaimana ia mengakhiri jatah hidup Anda di dunia ini tepat pada waktunya dan dengan cara yang paling kasar dan menyakitkan.
Demikianlah dua type kematian yang dihadapi saat kita menghadapinya. Orang-orang yang semasa di dunia berhasil menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah, akan mendapat kemudahan dan sambutan yang begitu meriah dari malaikat yang bertugas mencabut nyawa manusia. Bagi orang-orang yang gagal, akan melihat dan merasakan pula hasil kegagalan mereka.
Kematian itu adalah haq. Ia datang hanya satu kali, kendati banyak sebab kematian. Apapun sebab kematian, kematian adalah kematian yang berfungsi untuk mengakhiri kehidupan manusia di dunia, untuk kemudian diteruskan perjalanannya menuju alam Barzakh (pemisah), sambil menunggu kiamat atau kehancuran alam semesta, dan kemudian kebangkitan, mahsyar (perhimpunan raksasa) dan seterusnya, syurga atau neraka yang akan menjadi tempat Anda.
Sudahkah Anda siap menyambut kematian yang pasti datang saat waktunya tiba? Apa yang sudah Anda persiapkan untuk menyambutnya? Ataukah Anda tetap dalam kelalaian, kebodohan, kedurhakaan dan kesombongan terhadap Allah, Raja alam semesta dan Rasulullah, teladan semua manusia?
Sekarang saatnya Anda jawab pertanyaan-pertanyaan itu. Jangan sampai menunggu kematian itu tiba, nanti Anda akan sangat menyesal dan penyesalan saat kematian tiba tidak akan ada gunanya; sudah terlambat, seperti yang Allah jelaskan dalam surat Al-Mukmin berikut :
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُون). لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: Ya Tuhan Penciptaku, kembalikan aku kembali (ke dunia) agar aku berbuat amal shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja (tidak akan didengar Tuhan Pencipta). Dan di hadapan mereka ada barzakh (pembatas) sampai hari mereka dibangkitkan. (Q.S. Al-Mu’min /23 : 99-100)
Persiapkan diri dari saat ini, detik ini. Jangan tunggu nanti atau esok, karena ajal kita bukan berada di tangan kita, tapi di tangan Allah Rabbul ‘Alamin. Agar kita setiap saat siap mejemput kematian, ada beberapa hal yang perlu selalu kita benahi dan perbaiki, baik kualitas maupun kuantitasnya :
- Evaluasi selalu akidah dan keimanan. Jangan sampai tercampur dengan syirik dan khurafat.
- Evaluasi selalu amal ibadah, apapun bentuknya; yang wajib maupun yang sunnah. Jangan tercampur dengan riya (ingin dilihat orang) atau bid’ah (yang menyalahi sunnah Rasul Saw.
- Evaluasi selalu harta dan rezki yang kita peroleh. Jangan sampai tercampur aduk dengan yang haram dan syubhat (yang belum tau status halal atau haramnya).
- Evaluasi selalu anak dan isteri. Sudahkah mereka dipersiapkan menjadi orang-orang yang shaleh dan siap diselamatkan dari api neraka?
- Evaluasi ilmu dan pemahaman terkait dengan Islam. Jangan sampai tercampur dengan pemahaman atau pemikiran yang menyimpang dan tidak sejalan dengan Allah dan Rasul-Nya.
- Evaluasi gaya hidup, cara hidup dan orientasi hidup. Jangan sampai menyimpang dari ajaran Islam.
- Siapkan anugerah yang Allah berikan berupa nyawa, harta dan ilmu untuk diinfakkan di jalan Allah.