Posted on 25 Oktober 2013 by Kabayan...http://nasihathidup.wordpress.com/
Suami – istri bagaikan dua vektor. Resultante dari 2 vektor inilah yang menentukan kehidupan keduanya. Resultante ini sangat dipengaruhi oleh besar vektor dan sudut yang dibentuk oleh kedua vektor tersebut. Bila sudut tsb mendekati NOL, maka akan dihasilkan resultante yang maksimum. Sudut mengkiaskan PERBEDAAN antara kedua pasangan baik IMAN, PENGETAHUAN, ……………………………
Sudut tadi dapat dinyatakan dengan pernyataan ; sebenarnya setiap insan sangat tergantung pada pasangannya dalam kondisi keimanan. Pasangan itu seperti sepasang sayap burung. Keduanya dihitung ‘satu’, bukan dua. Dan, tidak akan pernah bisa naik jika kepakannya tidak serempak, ataupun jika sudah serempak maka kekuatan kepakannya pun harus persis sama. Tidak bisa salah satu mau lebih kuat sendiri, atau lebih cepat, karena tidak akan naik. Dan tentu saja, sepasang sayap tadi harus memiliki spesifikasi yang sama, dan dari ‘species’ burung yang sama pula. Inilah salah satu pentingnya jodoh yang benar.
Pada umumnya hubungan suami-isteri adalah ‘partiarki’ dimana suami mendominasi isteri, maka ‘kondisi’ suami lebih mempengaruhi ketaatan isteri,
Arrijalu qowwamun alannisaa ([4] :34), laki-laki itu qowwamun bagi wanita. Qowamun disini sering diterjemahkan pemimpin.
Dikaitkan dengan filosofi “Syurga Nunut, neraka katut “ bukan filasafah islami, tapi falsafah dari luar islam. Falsafah ini menunjukkan kesetiaan istri kepada suami yang mutlak. Mungkin falsafah ini hanya berlaku di tanah Jawa, entahlah apakah ada di tanah seberang. Dalam suatu agama (sudah lalu), kesetiaan istri sangat lebih jauh lagi, bila suami meninggal maka istri harus menemani jenazah suaminya dikubur / ………………
Pasangan langit adalah pasangan yang saling mengajari, membersihkan, cermin…….. Melalui pasangan, belajar mengenal (men)cinta(i)-Nya , Seberapa jauh cinta pada pasangan, cinta pada Nya lebih dari itu ……………
Melalui pasangan, merasakan ketergantungan pada-Nya. Anda (terutama suami) akan merasa kehilangan yang sangat ketika pasangan ke mertua untuk suatu keperluan, hal ini karena anda sangat tergantung kepada pasangan. Baru ditinggalkan pasangan beberapa hari sudah merasakan kehilangan yang sangat. Bagaimana kalau kita ditinggal / dibiarkan Allah ?
Bersama pasangan akan merasakan kenikmatan yang tak terhingga. Kenikmatan tersebut akan lebih tak terhingga lagi kalau diri ini bersama-Nya. Ternyata pasangan (pernikahan) dapat mengajari diri untuk semakin mengenal Allah, semakin merasakan indahnya Dia, semakin merasakan ketergantungan pada Nya, ……………………………….., semakin merindukan-Nya
Melalui pasangan pun kita dapat mengenal diri kita, melalui pasangan kita dibersihkan, pasangan merupakan cermin yang sangat dekat dengan diri yang mampu memperlihatkan pelak-pelak hitam yang menempel di wajah (qalbu). Melalui pasangan pula kita mampu menghilangkan lapar dan hausnya nafs, melalui pasangan pula kita mampu beramal shaleh, …….. dan seabrek lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar